Selasa, 26 Mei 2015

Talkshow Isra' Mir'aj

Bertempat di Theater wisma Kemenpora Lantai 2 jalan Gerbang Pemuda No. 3 Senayan Jakarta Pusat, telah diadakan Talkshow Peringatan Isra’ Mir’aj dengan tema “Pengejawantahan Peristiwa Isra’ Mir’aj dan Filosofi Shalat Dalam Berkehidupan Sosial” pada hari minggu 24 Mei 2015. Pembicaranya yaitu Dr. Husein Heriyanto, beliau dosen Ilmu Filsafat dan Tasawuf di Paramadina dan seorang Peneliti sejarah Islam di Nusantara, dan Ustad Muhammad Rusli Malik, Penulis buku tafsir Al-Barru sekaligus salah satu dari tiga (Diantaranya Bu Titie dan Bu Hetty) Pendiri RKAB (Rumah Kajian AlBarru) yang setiap minggunya mengadakan kajian di Tebet dengan jemaah yang cukup padat (ramai).

Yang hadir diantaranya dari kalangan kaum muda-mudi yang peduli dengan kehidupan beragama yang sejuk, melejitkan kesadaran akan pentingnya agama sebagai agama berkasih sayang atau agama cinta. kemudian para orang tua yang juga sangat peduli hal yang sama, maka tak heran mereka antusias menyimak, bahkan saat Group Musik Islami KIPAS (Komunitas Pencinta Shalawat) melantunkan tembang-tembang shalawat mereka larut dalam suasana kerinduan, Kerinduan pada sosok Manusia sempurna, Yaa Nabi Salam alaika...Yaa Rasul Salam Alaika...Anta Syamsu anta badrun anta nurul faqaw nuri.. begitulah sekilas salah satu tembang shalawat yang indah dilantunkan dan diikuti serentak oleh hadirin.

Point-point penting dari talkshow ini : 

1. Makna shalat yang sejati, sehingga kalimat "shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar" benar-benar terwujud, bukan hanya slogan semata, sebab betapa janggalnya ketika seseorang yang ber-KTP Islam lalu shalat namun melakukan korupsi, nauzubillah.. maka disinilah perjalanan Isra' Mir'aj sebagai peringatan bagi umat manusia yang terus menerus bagai cahaya yang wajib diserap. 

2. Kejadian yang janggal dalam beragama adalah akibat dari tindakan yang memisahkan antara agama dan negara, seyogianya agama dan kehidupan sosial  atau bernegara adalah sepaket, agama yang baik adalah peduli pada keadaan sosial, peduli pada tatanan kehidupan yang lebih baik lalu pada akhirnya bersama-sama menuju cahaya kesempurnaan, Jiwa dan raga merupakan kesatuan dalam dimensi ini, maka itu tak bisa dipisahkan, satu sama lain harus saling menopang, agama adalah gerak keseimbangan.

3. Menegaskan bahwa Pancasila adalah ideologi yang selaras dengan agama, maka pancasila-lah yang tepat dikatakan sebagai paham yang tidak memisahkan agama dan negara, sebab butir-butir dalam pancasila tidak ada yang bertentangan dengan agama, dari sila pertama hingga ke lima. Dengan demikian sangat jelas bahwa tak ada lagi ruang bagi paham-paham yang menentang pancasila, apalagi paham-paham yang memakai simbol agama, simbol dibesarkan sementara makna yang mengena begitu jauh dari relnya. 

Demikian ulasannya, nantikan kegiatan-kegiatan berikutnya, semoga bermanfaat. 

Berikut beberapa gambarnya : 


Pembatas Buku yang dibagi2 di acara




Add caption


Grup Musik Religi KIPAS (Komunitas Pencinta Shalawat)



Pada Acara Talkshow juga ada pameran kerajinan bagi yang hadirin yang berminat

kerajinan berupa tas yang dipamerkan oleh Bu Elly dan Bu Nur, tas itu terbuat dari bekas bungkus kopi sachet. 

Bu Linda dan Fida, Panitia yang tertarik dengan kerajinan dari bekas bungkus kopi

Souvenir kaos I LOVE MUHAMMAD bagi hadirin yang bertanya. :-)

Members Panitia

Dr. Husein Heriyanto (Yang sedang berdiri) dan Ustad Muhammad Rusli Malik (Sedang Duduk)

Buku Tafsir Al Barru Karya Muhammad Rusli Malik



Add caption



pembacaan doa yang khusyu


Stiker yang laris manis 


Beberapa stand pameran pada acara TalkShow Isra' Mir'aj

Jumat, 15 Mei 2015

Wejang Sebait (1) (Ust Muhammad Rusli Malik)

Menghadaplah ke atas. Walau kakimu terantuk. Karena indahnya bintang-bintang akan menutupi rasa sakit yang engkau derita.