Senin, 16 Februari 2015

Ahok Hadiri Acara Maulid Nabi Muhammad, Bicara Soal Hidayah

Ayunda W Savitri - detikNews



Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pagi ini menghadiri peringatan Maulid Nabi. Dalam kesempatan itu, Ahok menekankan pentingnya memiliki dan meniru sifat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, seperti sidik, amanah dan fatonah.

"Kita akan lebih maju kalau dipimpin dengan orang yang memenuhi syarat (sifat Nabi Muhammad SAW) ini bisa sekalipun belum mendapat hidayah. Karena hidayah itu milik Allah," ujar Ahok dalam sambutan Peringatan Maulid Nabi 1436 H yang mengusung tema 'Rasulullah Sebagai Pemimpin Teladan' di SME Tower, Jl Gatot Subroto, Jaksel, Minggu (18/1/2015).

"Yang baik itu adalah apa yang ada di kepala dan hati sama dengan yang diucapkan. Kadang kalau saya lagi kesal semprot saja. Kalau atas lurus maka bawah juga lurus," lanjutnya.

Suami Veronica Tan ini juga menceritakan dirinya pernah mendapat pertanyaan dari salah satu ustad saat masih menjadi Bupati Belitung Timur. Ustad itu menanyakan apabila hukuman bagi orang yang mencuri adalah potong kepala, lantas apa yang akan dilakukan Ahok kalau pencuri itu ayah kandungnya?

"Saya bilang penggal kepala bapakku. Ustad itu bilang, kejam kamu ya. Saya jawab, yang kejam itu Bapak saya sudah tahu tugas saya menggal kepala orang lalu kenapa dia malah berbuat itu," ucap Ahok yang diikuti tawa seluruh hadirin yang ada di ruangan.

Ahok juga menyebut Islam di Indonesia senantiasa mengedepankan perdamaian dan indahnya kebersamaan. Menurutnya, kelompok garis keras atau ISIS bukanlah menunjukkan wajah muslim yang sebenarnya.

"ISIS atau kelompok sadis lain itu dia nggak ngerti paham agama," sambungnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa. Selain itu ada pula mantan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar.

Khofifah mengingatkan agar umat muslim di mana pun berada senantiasa dapat menjaga ucap dan tindakannya. "Kalau kita cinta Rasul maka mengatakan yang sebenarnya. Hari ini harus lebih baik dari kemarin," tutur perempuan yang mengenakan baju serba warna putih tersebut.

(aws/mad)

Ahok Kagumi Sifat Sabar Nabi Muhammad SAW

WARTA KOTA, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kagum terhadap sifat sabar dan tidak pendendam yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.

Kekaguman Ahok itu disampaikan ke ratusan warga yang datang dari berbagai majelis dalam peringatan Maulid Nabi di Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (18/1/2015).

Salah satu yang diceritakan mantan Bupati Belitung Timur itu adalah ketika Nabi Muhammad saat beribadah dilempar kotoran manusia oleh seorang Yahudi.

"Kalau gue jadi sahabat Rasul, sudah gue penggal kepala orang Yahudi itu. Kalau ini Nabi Muhammad enggak membalas tindakannya, dan saat orang Yahudi itu keesokan harinya sakit, dijengukin sama Muhammad di rumahnya," cerita Basuki.

Sikap Muhammad ini, menurut Basuki, yang perlu ditiru oleh seluruh umat manusia, tidak hanya umat Muslim saja. Selain itu, lanjut dia, pelajaran lain yang dapat diperoleh dari sosok Nabi Muhammad adalah sifat pemimpin.

Menjadi seorang pemimpin harus memiliki empat sifat teladan; yakni Siddiq (jujur), Tabligh (menyampaikan yang benar), Amanah (dapat dipercaya), dan Fathanah (cerdas). Basuki pun mengakui, sebuah daerah maupun negara akan lebih maju jika sang pemimpin memiliki keempat sifat tersebut.

"Sifat Tabligh itu kalau otak, hati nurani, dan mulut berkata yang sama. Cuma kalau saya sering khilaf, sering kelepasan kalau bicara, sering marah-marah," kata Basuki.

Konsep kepemimpinan Muhammad ini, lanjut dia, merupakan penerapan konsep rahmatan lil alamin atau kesejahteraan untuk alam semesta dan penghuninya. Sayangnya, lanjut Basuki, kini tak sedikit orang yang tidak melaksanakan konsep tersebut, salah satunya kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

"Sekelompok orang ISIS yang suka memenggal kepala itu mereka enggak ngerti konsep rahmatan lil alamin, itu yang jadi masalah," ucap suami Veronica Tan ini.

Peringatan Maulid Nabi itu juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Mantan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, Sastrawan Abdul Hadi, Pendiri Mizan Group Haidar Bagir, dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zainal Ali Mochtar. (Kurnia Sari Aziza)

Ahok : Sikap Nabi Muhammad Perlu Ditiru Semua Umat Manusia

FASTNEWS, Jakarta (18/1)-Hari ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri peringatan Maulid Nabi di Gedung Smesco, Jakarta. Selain Gubernur DKI Jakarta, peringatan Maulid Nabi itu juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Mantan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, Sastrawan Abdul Hadi, Pendiri Mizan Group Haidar Bagir, dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zainal Ali Mochtar.
Ahok mengaku kagum terhadap sifat sabar dan tidak pendendam yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Kekagumannya itu disampaikan dalam peringatan Maulid Nabi.  Salah satu yang diceritakan mantan Bupati Belitung Timur itu adalah ketika Nabi Muhammad saat beribadah dilempar kotoran manusia oleh seorang Yahudi.  
"Kalau gue jadi sahabat Rasul, sudah gue penggal kepala orang Yahudi itu. Kalau ini Nabi Muhammad enggak membalas tindakannya, dan saat orang Yahudi itu keesokan harinya sakit,dijengukin sama Muhammad di rumahnya," cerita Basuki.   
Sikap Muhammad ini, menurut Basuki, yang perlu ditiru oleh seluruh umat manusia, tidak hanya umat Muslim saja. Selain itu, lanjut dia, pelajaran lain yang dapat diperoleh dari sosok Nabi Muhammad adalah sifat pemimpin. Menjadi seorang pemimpin harus memiliki empat sifat teladan yakni Siddiq (jujur), Tabligh (menyampaikan yang benar), Amanah (dapat dipercaya), dan Fathanah (cerdas).
Ahok pun mengakui, sebuah daerah maupun negara akan lebih maju jika sang pemimpin memiliki keempat sifat tersebut. "Sifat Tabligh itu kalau otak, hati nurani, dan mulut berkata yang sama. Cuma kalau saya sering khilaf, sering kelepasan kalau bicara, sering marah-marah," sambung Ahok  FN-07
- See more at: http://m.fastnewsindonesia.com/article/ahok-sikap-nabi-muhammad-perlu-ditiru-semua-umat-manusia#sthash.oXUCg1XD.N72Fn0Sx.dpuf

Cerita Ahok Kagumi Nabi Muhammad

Salah satu yang diceritakan mantan Bupati Belitung Timur itu adalah ketika Nabi Muhammad saat beribadah dilempar kotoran manusia oleh seorang Yahudi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kagum terhadap sifat sabar dan tidak pendendam yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Kekagumannya itu disampaikan ke ratusan warga yang datang dari berbagai majelis dalam peringatan Maulid Nabi di Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (18/1/2015).

Salah satu yang diceritakan mantan Bupati Belitung Timur itu adalah ketika Nabi Muhammad saat beribadah dilempar kotoran manusia oleh seorang Yahudi.

"Kalau gue jadi sahabat Rasul, sudah gue penggal kepala orang Yahudi itu. Kalau ini Nabi Muhammad enggak membalas tindakannya, dan saat orang Yahudi itu keesokan harinya sakit, dijengukin sama Muhammad di rumahnya," cerita Basuki.

Sikap Muhammad ini, menurut Basuki, yang perlu ditiru oleh seluruh umat manusia, tidak hanya umat Muslim saja. Selain itu, lanjut dia, pelajaran lain yang dapat diperoleh dari sosok Nabi Muhammad adalah sifat pemimpin. Menjadi seorang pemimpin harus memiliki empat sifat teladan; yakni Siddiq (jujur), Tabligh (menyampaikan yang benar), Amanah (dapat dipercaya), dan Fathanah (cerdas). Basuki pun mengakui, sebuah daerah maupun negara akan lebih maju jika sang pemimpin memiliki keempat sifat tersebut.

"Sifat Tabligh itu kalau otak, hati nurani, dan mulut berkata yang sama. Cuma kalau saya sering khilaf, sering kelepasan kalau bicara, sering marah-marah," kata Basuki.

Konsep kepemimpinan Muhammad ini, lanjut dia, merupakan penerapan konsep rahmatan lil alamin atau kesejahteraan untuk alam semesta dan penghuninya. Sayangnya, lanjut Basuki, kini tak sedikit orang yang tidak melaksanakan konsep tersebut, salah satunya kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

"Sekelompok orang ISIS yang suka memenggal kepala itu mereka enggak ngerti konsep rahmatan lil alamin, itu yang jadi masalah," ucap suami Veronica Tan ini.

Peringatan Maulid Nabi itu juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Mantan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, Sastrawan Abdul Hadi, Pendiri Mizan Group Haidar Bagir, dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zainal Ali Mochtar. | sumber: kompas.com  

Editor: Murdani Abdullah - 

See more at: http://atjehpost.co/m/read/19404/Cerita-Ahok-Kagumi-Nabi-Muhammad#sthash.T8aFPfR8.IjQylLRr.dpuf


Ahok: Nabi adalah simbol kesempurnaan

Pemimpin Indonesia menyampaikan pesan toleransi pada Maulid Nabi.
Oleh Yenny Herawati untuk Khabar Southeast Asia di Jakarta
Januari 23, 2015

Perayaan Maulid Nabi tahun ini, yaitu peringatan selama seminggu kelahiran Nabi Muhammad, dirayakan dengan damai dan bertoleransi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama (kiri) berbicara saat perayaan Maulid Nabi di SMESCO Convention Centre di Jakarta pada tanggal 18 Januari. Politisi beragama Kristen ini memberi inspirasi kepada hadirin yang sebagian besar Muslim dengan pujiannya terhadap Nabi. [Yudhi/Khabar]
"Dia tidak bisa dibandingkan, bahkan dengan Nabi Isa (Yesus) pun. Nabi Isa tidak pernah memimpin pemerintahan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad. Ia benar-benar orang dengan ciri khas tinggi seorangsidiq (saleh), fathonah (cerdas), amanah (dapat dipercaya) dan tabligh (utusan Allah)," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama saat perayaan 18 Januari di SMESCO Convention Centre, Jakarta.

Para hadirin yang sebagian besar Muslim memuji pidato tersebut.

"Sulit dipercaya bahwa Ahok tahu ajaran Islam. Dia diterima dengan baik di sini, di antara seluruh hadirin Muslim," kata Nurita Pratiwi, warga Jakarta yang menghadiri acara tersebut, kepada Khabar Southeast Asia.

Nurita mengatakan meskipun Ahok ditolak oleh kelompok garis keras Islam seperti Front Pembela Islam(FPI) karena ia adalah seorang Kristen keturunan Tionghoa, banyak warga Muslim yang bersimpati kepada upaya gubernur untuk melibatkan komunitas mereka dan memimpin Jakarta.

"Saya pikir orang-orang kagum dengan pengetahuan beliau tentang Islam. Beliau bukan seorang Muslim, tetapi berbicara seperti seorang Muslim yang baik dengan tulus," katanya.

Ahok juga mengatakan semua Muslim harus memandang tinggi kesempurnaan Muhammad.

"Muhammad dulu adalah pemimpin yang sempurna dan jika Anda ingin memimpin, Anda harus memimpin dengan karakteristik Nabi Muhammad," katanya.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo, saat berbicara di hadapan 5 juta warga saat perayaan Maulid Nabi di Jakarta pada tanggal 3 Januari, berkata bahwa seluruh kehidupan Nabi pada dasarnya adalah keikhlasan.

"Ia ikhlas menerima perbedaan. Ia ikhlas menerima kata-kata kotor; Ia menanggapi semua itu dengan doa dan pengampunan. Sekarang, inilah hari ini dimna kita semua harus mengingat ajaran Nabi. Ia mengajar lebih dari sekedar kata-kata. Dia memberikan hidupnya sendiri sebagai contoh yang baik," kata Jokowi.

Presiden mendorong semua orang Indonesia untuk terus mengikuti teladan Muhammad.

"Mari kita terus menyebarkan pesan-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita menjadi Muslim yang peduli terhadap sesama, Muslim yang berdamai dan bertoleransi. Marilah kita juga mendoakan mereka yang sedang menderita dan yang telah kehilangan orang yang mereka cintai," lanjutnya.

Syariffudin, seorang ulama dari Jakarta Pusat, mengatakan bahwa pesan Jokowi penuh inspirasi.

"Dia berbicara dengan gaya khasnya. Itu sangat menyentuh. Saya pikir pesannya tidak hanya diterima dengan baik oleh umat Islam, tetapi setiap warga negara," katanya kepada Khabar.

Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Indonesia, menghimbau diwujudkannya moral dan tindakan yang baik.

"Moral kita merupakan kunci untuk menyebarkan pesan-pesan Nabi. Nabi kita mengatakan bahwa perubahan sosial tidak dapat terjadi jika masing-masing individu menolak untuk berubah. Jadilah contoh yang baik bagi masyarakat di manapun Anda berada. Jadilah terang, mengikuti pola kesempurnaan Nabi," jelasnya.

Ahok memuji kepemimpinan egaliter Nabi.

"Ia tidak pernah menyebut bawahannya sebagai hamba; Ia menyebut mereka 'sahabatku'. Kita bisa melihat ia memperlakukan semua orang sama," katanya.

Warga Jakarta Rudi Kuswanto mengatakan perayaan Maulid Nabi tahun ini penuh inspirasi.

"Jokowi mengirim pesan toleransi. Basuki mengirim pesan tentang kepemimpinan Muhammad sebagai contoh yang baik, dan menteri agama berbicara tentang moralitas. Saya merasa pidato-pidato ini sangat menyegarkan," katanya kepada Khabar.

Rabu, 11 Februari 2015

Ceramah Ahok Dalam Acara Maulid Nabi Di Gedung Smesco Jakarta

19 January, 2015 in BeritaNasional Leave a comment

Assalamualaikum…
Ada sebagian orang nggak suka saya ucapkan itu, nggak dijawab.. Ini sedikit masalah. Saya ingin menceritakan, tentu tidak bisa siapapun di dunia ini dibandingkan dengan Nabi Muhammad. Karena beliau begitu agung, begitu sempurna, nggak bisa dibandingkan.
ABI Press_Ahok (Basuki Tjahaya Purnama)Bahkan saya coba bandingkan, saya pengikut Nabi Isa, agak susah mengambil contoh Nabi Isa dengan Nabi Muhammad, kenapa? Masalah pemerintahan misalnya, karena Nabi Isa tidak pernah memimpin sebuah pemerintahan. Saya lahir di sebuah tempat yang 93% Muslim. Saya sekolah di SD-SMP juga sekolah Islam.
Ada beberapa hal yang membuat saya suka berfikir, tentu kita semua hafal standar yang dibuat Nabi Muhammad, saya ingat dulu, waktu saya calon Bupati ada seorang ustaz mengatakan kepada orang-orang jangan pilih  Ahok, dalam surah Al-Maidah: 51, barang siapa yang menjadikan Nasrani, Yahudi sebagai pemimpinmu maka kafir dan masuk neraka, lalu ustaz lain bilang, enggak! Saya pilih Ahok karena Ahok memenuhi kriteria dari Nabi Muhammad yang disebutkan Amanah, Sidiq, Fathanah dan Tabligh. Ini pengalaman. Saya dipilih justru di kalangan 93% Muslim kan… Ustaz ini bilang kita akan lebih maju dipimpin orang yang memenuhi syarat ini sekalipun ia belum mendapat hidayah. Karena hidayah milik Allah katanya. Daripada yang mengaku dapat hidayah tapi kelakuannya tidak memenuhi 4 syarat tadi.
Udah kagak Sidiq apalagi Fathanah. Kalau Fathanah sih bisa saja orang cerdas, tapi cerdas nipu kita gitu lho… Yang dimaksud Nabi Muhammad bukan cerdas itunya.
ABI Press_Ahok dalam Peringatan Maulid Nabi di SMESCO Jakarta 2015Lalu waktu saya sekolah Islam, saya orangnya agak penasaran, jujur saja. Kalau saya pengen tau sesuatu saya cari tau…. Misalkan saya temukan Nabi Muhammad itu, beliau tidak pernah mengatakan orang lain dengan sebutan hamba, asisten, staff, nggak pernah! Tapi sahabat. Sahabat yang digunakan istilah. Lalu saya pengen tau apa sih beda sahabat dengan hamba?  Kebetulan saya orang Kristen pengikut Nabi Isa, eh ternyata pernah mengucapkan hal yang sama. Saya dapati jawaban di situ ketika Nabi Isa berkata: Saya tidak menganggap anda hamba tapi sahabat kenapa? Karena hamba itu tidak tau niat tuannya apa. Tapi kalau sahabat saya kasih tau bahkan wahyu dari Allah pun saya sampaikan kepada sahabat saya.
Lalu saya juga penasaran waktu guru saya bilang tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Bahasa Arabnya saya lupa karena sudah lama waktu SMP dulu, cuma inget kata “Sin” gitu di belakangnya.
Waktu saya tanya kepada guru saya maksudnya apa tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, oo.. Maksudnya sekolah ke tempat yang jauh kata guru saya. Saya bilang, kalau orang Muslim di Tiongkok/Cina masak jauh, deket dong? Wah, guru saya bilang, iya juga katanya. Guru saya memberi jawaban lain: Itu budayanya paling tua. Saya bilang, nggak juga. Kalau mau belajar Islam ke Arab bukan ke Cina saya bilang. Ah, guru saya bilang lagi itu hadis masih diperdebatkan kok, ada yang bilang hadisnya kuat ada yang bilang lemah, ah pusing saya. Dalam hati saya, lo gak bisa jawab, cari alasan lo sekarang.
Lalu saking penasaran saya belajar filsafat Tiongkok. Saya pengen tau waktu jaman Nabi dulu dagang, pada masa itu Tiongkok dipengaruhi ajaran Konghucu. Disitu memiliki prinsip yang paling menarik diajarkan itu, saya bayangkan dahulu waktu dagang tidak seperti sekarang, rumah orang-orang keturunan Tionghoa suka ditempelin mau Imlek, mau kawinan ditempelin kotak-kotak merah ada tulisannya. Itu tulisan hoki. Bagi orang Tiongkok yang penting hoki. Makanya “Ahok” ini “Anak Hoki.”
Saya pikir waktu itu, dan saya yakin ini pasti Nabi Muhammad nanya kenapa sih setiap dagang sama kamu, beli barang-barang ditempelin aja tulisan persegi atau kotak, pasti Nabi tanya ini maksudnya apa? Oo.. Ini maksudnya hoki. Lalu, dasarnya apa? Ternyata huruf hokinya Tiongkok itu menarik. Itu satu keluarga atau satu mulut, bawahnya kotak itu ladang sawah. Jadi kalau mau hoki semua orang harus punya lahan untuk usaha. Nah ini prinsip. Coba sekarang, mau ngurus sertifikat saja pusing. Biaya mahal sampai orang miskin nggak bisa punya sertifikat. Ini menyalahi prinsip tuntutlah ilmu ke negeri Cina. Satu prinsip hoki tadi yang harus punya lahan.
ABI Press_Ceramah Ahok dalam Peringatan Maulid Nabi di SMESCO Jakarta 2015Lalu ajaran Konghucu tadi kalau bicara pendidikan itu tidak boleh ada pengotakan, diskriminasi. Jadi kalau bicara pendidikan tidak boleh ada diskriminasi.
Hari ini di DKI saja ada 40% usia 16-18 tahun tidak sekolah karena miskin. Dan gawatnya BPS kita menaruh miskin itu 2500 kalori/hari. Jadi sekarang secara inflasi sebulan 459.000,- kalau Bapak-Ibu berpenghasilan 500.000,- saja Bapak- Ibu tidak terbilang miskin. Rentan miskin katanya. Ini yang bahaya. Padahal kebutuhan layak di DKI satu orang lajang 2,4 juta. Prinsip tentang pendidikan ini yang tidak jalan.
Yang ketiga yang menarik dikatakan kalau kepalanya lurus, jujur bawahnya juga nggak akan berani tidak lurus. Maka saya menafsirkan tuntut ilmu ke negeri Cina itu adalah pilih pemimpin yang lurus yang memenuhi 4 kriteria tadi; Amanah, Sidiq, Tabligh Fathanah tadi, lakukan pendidikan tidak ada diskriminasi, dan setiap orang di Indonesia harus punya ladang usaha, harus punya tempat, ladang. Ini sangat menarik.
Jadi saya berfikir, inilah yang dimaksud mempengaruhi yang tentu saja di Indonesia.
Dahulu ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah itu berbicara tentang keadilan sosial. Apa itu keadilan sosial? Apa itu supremasi hukum, Nabi Muhammad sampai ngomong: sekalipun Fatimah mencuri, saya akan potong tangannya. Ini luar biasa.
Waktu saya sekolah saya juga ketemu kisah yang sangat menarik. Makanya Nabi Muhammad itu betul-betul berbeda. Saya pikir sekelompok orang yang begitu sadis seperti ISIS atau apa lah saya pikir mereka betul-betul tidak mengerti istilah rahmatan lil ‘alamin atau sama sekali nggak pernah denger mereka itu.
Saya paling terkesan dengan cerita itu tentang Nabi Muhammad yang ditulis entah di opini koran atau apa saya lupa, ceritanya begini. Nabi Muhammad selalu shalat itu ada orang Yahudi yang lemparin sama kotoran. Sahabat-sahabat Nabi marah dan menawarkan diri untuk balas dendam, tapi kata Nabi, tidak! Sampai suatu hari orang Yahudi itu tidak datang lagi. Lalu Nabi menanyakan kenapa orang Yahudi itu tidak datang lagi mengganggu Nabi shalat dengan melempari kotoran, ternyata orang Yahudi tadi sedang sakit. Lalu Nabi Muhammad justru datang membesuk Yahudi tadi. Inilah rahmatan lil ‘alamin. Inilah Islam Indonesia seperti yang saya kenal waktu masa-masa sekolah. Kita terakhir-terakhir ini saja banyak Islam yang nggak jelas. (Malik/Yudhi) ABI Press_Gubernur DKI Jakarta 2015

Ahok Hadiri Maulid Nabi Muhammad Di Jakarta Selatan

Gubernuur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, menghadiri peringatan Maulid Nabi. Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa pentingnya memiliki sifat yang dimiliki nabi, yaitu siddik, amanah, fatanah.
Ahok juga berkata, “Kita akan lebih maju kalau kita dipimpin oleh orang yang memenuhi syarat ini” dalam pemberian sambutan Maulid Nabi Muhammad 1436 H yang bertemakan Rasulullah sebagai Pemimpin Teladan, yang berlangsung di SME Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (18-1-2015).
Ahok menyebutkan bahwa Islam di Indonesia lebih menjaga perdamaian dan indahnya kebersamaan. Menurutnya, kelompok garis keras Isis bukanlah menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya.
Khofifah mengingatkan, kalau kita beragama Islam, maka kita perlu untuk menjaga ucap dan tindakannya, “Kalau kita cinta Rasul maka mengatakan yang sebenarnya. Hari ini harus lebih baik dari yang kemarin”, tutur perempuan yang mengenakan kain serba putih tersebut. (Det/19)

Ahok Jadi Pembicara di Maulid Nabi, Ini Penjelasan Panitia



KBRN, Jakarta : Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampil sebagai salah satu pembicara pada talkshow peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 Hijriah yang digelar Rumah Kajian Al Quran Al Barru di Gedung SMESCO, Jakarta, Minggu (18/1/2015).

Ketua Panitia Maulid Nabi, Doni Ariotedjo, mengatakan, alasan mengundang Gubernur DKI Jakarta yang biasa dipanggil Ahok itu adalah untuk melihat pandangannya soal figur Nabi Muhammad SAW .

“Kita bisa melihat bagaimana pandangan seorang pak Ahok melihat figur Rasulullah. Pak Ahok sendiri mempunyai suatu pandangan yang cukup mulia, cukup bagus terhadap Rasulullah. Dan intinya adalah, mempelajari tauladan-tauladan Rasulullah”.

“Dan dari pengenalan itu, Ahok juga mempunyai satu akhlak yang cukup baik yang bisa dilihat, bisa ditiru,” jelasnya, saat ditanya wartawan mengapa mengundang Ahok sebagai salah satu pembicara.

Dikatakan Doni, pihaknya sengaja menghadirkan sejumlah pakar sebagai pembicara pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebenarnya memuliakan Rasulullah dari berbagai pandangan.

“Dalam acara ini, selain mengangkat ritual keagamaan tetapi juga ada sisi-sisi ilmiah yang kita angkat, supaya orang bisa lebih mempelajari, mengetahui secara lebih komprehensif dan lebih ilmiah”.

Ditambahkan Doni, peringatan Maulid Nabi ini juga sebagai wadah untuk Ukhuwah Islamiah.

“Jadi segala macam element itu bisa bergabung disini untuk kita bersilaturahmi, saling mengenal,” ujarnya.

Selain Ahok, pembicara lain pada peringatan Maulid Nabi ini diantaranya adalah mantan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar, serta sastrawan, budayawan dan ahli filsafat Indonesia Abdul Hadi.

Peringatan Maulid Nabi tersebut dibuka oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa yang dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi Gerakan Cinta Rasulullah (Gencar). (DS/Yus)

sumbernya : http://www.rri.co.id/post/berita/133343/nasional/ahok_jadi_pembicara_di_maulid_nabi_ini_penjelasan_panitia.html

Ahok Hadiri Acara Maulid Nabi Muhammad, Bicara Soal Hidayah

Minggu, 18/01/2015 10:42 WIB

Ayunda W Savitri - detikNews


 Ahok Hadiri Acara Maulid Nabi Muhammad, Bicara Soal Hidayah
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pagi ini menghadiri peringatan Maulid Nabi. Dalam kesempatan itu, Ahok menekankan pentingnya memiliki dan meniru sifat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, seperti sidik, amanah dan fatonah.

"Kita akan lebih maju kalau dipimpin dengan orang yang memenuhi syarat (sifat Nabi Muhammad SAW) ini bisa sekalipun belum mendapat hidayah. Karena hidayah itu milik Allah," ujar Ahok dalam sambutan Peringatan Maulid Nabi 1436 H yang mengusung tema 'Rasulullah Sebagai Pemimpin Teladan' di SME Tower, Jl Gatot Subroto, Jaksel, Minggu (18/1/2015).

"Yang baik itu adalah apa yang ada di kepala dan hati sama dengan yang diucapkan. Kadang kalau saya lagi kesal semprot saja. Kalau atas lurus maka bawah juga lurus," lanjutnya.

Suami Veronica Tan ini juga menceritakan dirinya pernah mendapat pertanyaan dari salah satu ustad saat masih menjadi Bupati Belitung Timur. Ustad itu menanyakan apabila hukuman bagi orang yang mencuri adalah potong kepala, lantas apa yang akan dilakukan Ahok kalau pencuri itu ayah kandungnya?

"Saya bilang penggal kepala bapakku. Ustad itu bilang, kejam kamu ya. Saya jawab, yang kejam itu Bapak saya sudah tahu tugas saya menggal kepala orang lalu kenapa dia malah berbuat itu," ucap Ahok yang diikuti tawa seluruh hadirin yang ada di ruangan.

Ahok juga menyebut Islam di Indonesia senantiasa mengedepankan perdamaian dan indahnya kebersamaan. Menurutnya, kelompok garis keras atau ISIS bukanlah menunjukkan wajah muslim yang sebenarnya.

"ISIS atau kelompok sadis lain itu dia nggak ngerti paham agama," sambungnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa. Selain itu ada pula mantan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar.

Khofifah mengingatkan agar umat muslim di mana pun berada senantiasa dapat menjaga ucap dan tindakannya. "Kalau kita cinta Rasul maka mengatakan yang sebenarnya. Hari ini harus lebih baik dari kemarin," tutur perempuan yang mengenakan baju serba warna putih tersebut.

(aws/mad)

sumber http://news.detik.com/read/2015/01/18/104218/2806422/10/ahok-hadiri-acara-maulid-nabi-muhammad-bicara-soal-hidayah

Basuki Puji Sifat Nabi Muhammad SAW

Oleh Deti Mega Purnamasari | 18 Jan 2015 11:23

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H yang digelar Rumah Kajian Al-Quran Al-Barru di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Minggu (18/1).
Basuki menjadi pembicara dalam acara tersebut bersama tokoh-tokoh lain seperti mantan Wakil Menteri Agama RI Nazarudin Umar, sastrawan Abdul Hadi, dan pendiri Mizan Grup Haidar Bagir.
Dalam kesempatan itu, Basuki memuji keteladan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin yang patut dicontoh oleh semua orang. Apalagi Nabi Muhammad SAW memiliki sifat sidiq, amanah, fathonah, tabligh yang sedianya menjadi panutan bagi para pemimpin di negeri ini.
"Kita akan lebih maju dipimpin oleh orang seperti itu (meneladani sifat Nabi Muhammad SAW) sekalipun belum dapat hidayah. Daripada mengaku sudah meneladani, tapi tidak benar," kata Basuki dalam sambutannya di acara tersebut.
Basuki menyampaikan bahwa di dunia ini tidak ada siapapun manusia yang bisa dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, dia tidak bisa membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Isa. Sebab, katanya, Nabi Isa tidak pernah memimpin suatu umat.
Selama menyampaikan sambutannya, Basuki kerap diberi tepuk tangan oleh para jamaah yang sudah berkumpul di acara tersebut. Diketahui, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan acara keagamaan pertama di luar acara yang digelar Pemerintah Provinsi DKI yang dihadiri oleh Basuki.

sumber : Suara pembaharuan. 

Basuki Puji Sifat Nabi Muhammad SAW

Jakarta- Berita Satu - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H yang digelar Rumah Kajian Al-Quran Al-Barru di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Minggu (18/1).

Basuki menjadi pembicara dalam acara tersebut bersama tokoh-tokoh lain seperti mantan Wakil Menteri Agama RI Nazarudin Umar, sastrawan Abdul Hadi, dan pendiri Mizan Grup Haidar Bagir.

Dalam kesempatan itu, Basuki memuji keteladan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin yang patut dicontoh oleh semua orang. Apalagi Nabi Muhammad SAW memiliki sifat sidiq, amanah, fathonah, tabligh yang sedianya menjadi panutan bagi para pemimpin di negeri ini.


"Kita akan lebih maju dipimpin oleh orang seperti itu (meneladani sifat Nabi Muhammad SAW) sekalipun belum dapat hidayah. Daripada mengaku sudah meneladani, tapi tidak benar," kata Basuki dalam sambutannya di acara tersebut.

Basuki menyampaikan bahwa di dunia ini tidak ada siapapun manusia yang bisa dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, dia tidak bisa membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Isa. Sebab, katanya, Nabi Isa tidak pernah memimpin suatu umat.

Selama menyampaikan sambutannya, Basuki kerap diberi tepuk tangan oleh para jamaah yang sudah berkumpul di acara tersebut. Diketahui, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan acara keagamaan pertama di luar acara yang digelar Pemerintah Provinsi DKI yang dihadiri oleh Basuki.

Sumber : beritasatu online

Salaman di Deklarasi GENCAR

Minggu, 18 Januari 2015 , 23:46:00 WIB

Salaman di Deklarasi GENCAR

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menghadiri Deklarasi GENCAR (Gerakan Cinta Rasullah SAW) dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar oleh rumah kajian Al Quran Al Barru di Gedung SMESCO, Jakarta (18/1). Acara diisi juga dengan seminar bertema 'Rasulullah sebagai Pemimpin Teladan' yang dihadiri mantan Wakil Menteri RI Nazaruddin Umar, Abdul Hadi, Haidar Baqir dan Muhammad Rusli Mali. Dwi Pambudo/RM

sumbernya : http://www.rmol.co/read/2015/01/18/187421/Salaman-di-Deklarasi-GENCAR-

Ahok impresses audience with knowledge of Islam -

The Jakarta Post, Jakarta | January 19 2015 | 9:34 AM
Jakarta Governor Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, who has previously been rejected by some hard-line Islamic groups because he is Christian and is of Chinese descent, impressed a largely Muslim audience with his knowledge of Islamic teachings during an event to commemorate the birthday of the Prophet Muhammad on Sunday.
Donning a checkered shirt, Ahok arrived at the SMESCO Convention Center in South Jakarta at 9 a.m. He went to the ceremony after attending his Sunday church service. He was warmly welcomed by the audience. Before the event commenced, the master of ceremonies asked the audience to sing the national
anthem “Indonesia Raya”.

In his off-the-cuff speech, the former deputy governor, who replaced former governor Joko “Jokowi” Widodo in October last year, talked about Islam and the Prophet using specific Arabic terms.
It was not the first time he has shared his views about Islam. As deputy governor he often interacted with Muslim organizations.
In his speech, Ahok praised the Prophet Muhammad, who he said had set a good example as a leader.

“The Prophet Muhammad is beyond comparison, even with [the Prophet Muhammad’s predecessor] Prophet Isa [Jesus] because the latter never led a government like the Prophet Muhammad did. The Prophet Muhammad had distinguished characteristics, which were sidiq [virtuous] fathonah [smart], amanah [trustworthy] and tabligh [conveying Allah’s messages],” said the governor.
“If you want to become a leader, be a leader with these characteristics because a society will advance only when it is led by such a leader,” Ahok emphasized.

Rumah Kajian Al-Quran “Al-Barru” Gelar Maulid Nabi Dan Deklarasi Gerakan Cinta Rasul (Gencar)

Januari 20, 2015 _ 12:21 AM
“Manusia manapun tidak bisa dibandingkan dengan Nabi Muhammad karena dia begitu agung, begitu sempurna, bahkan saya bandingkan dengan Nabi Isa, Nabi Muhammad lebih besar karena Nabi Isa tidak pernah memimpin sebuah (semacam) pemerintahan,” ucap Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok saat hadir memenuhi undangan Maulid Nabi dan diminta untuk mengisi sesi Talkshow di gedung Smesco, Minggu (18/1).
Menurut Kantor Berita ABNA, Krisis besar yang dialami umat Islam yang kemudian menimbulkan gerakan-gerakan radikal, kelompok ekstremis yang tidak memiliki toleransi seperti ISIS dan sebagainya bukan karena tidak terlaksananya Rukun-rukun Islam tetapi karena kian tergusurnya figur teladan Nabi Muhammad Saw yang rahmatan lil ‘alamin.
Hal itulah yang kemudian mendorong Rumah Kajian Al-Quran “Al-Barru” yang diketuai oleh Ir. Muhammad Rusli Malik menyelenggarakan acara Maulid bersama di gedung SMESCO Jakarta.
Acara itu dimaksudkan untuk mengajak masyarakat di tengah krisis figur ini, kembali meneladani Rasulullah Saw sebagai insan mulia yang paling baik akhlak, amal dan perilakunya.
Turut hadir pula beberapa pejabat tinggi negeri dalam acara itu. Salah satunya adalah Menteri Sosial RI, Dra. Khofifah Indar Parawansa yang sekaligus meresmikan pembukaan acara Maulid yang digelar Minggu (18/1) dari pagi hingga sore hari.

Ahok Bicara Muhammad & Konsep Rahmatan Lil Alamin

MINGGU, 18 JANUARI 2015 | 13:08 WIB

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad bakal membawa negara sejahtera. Sebab, menurut dia, konsep Muhammad adalah rahmatan lil alamin atau kesejahteraan untuk alam semesata dan penghuninya.

"Saya yakin, negara apa pun Anda, kalau Anda menggunakan prinsip rahmatan lil alamin, Anda sejahtera," katanya dalam acara Maulid Nabi Muhammad di Gedung Smesco, Jakarta, Ahad, 18 Januari 2015. Konsep tersebut, menurut dia, membedakan Muhammad dengan pemimpin besar lainnya. (Baca: Ahok: Nabi Muhammad Sangat Sempurna)

Muhammad, kata dia, lebih mementingkan urusan yang lebih besar ketimbang untuk dirinya sendiri. Dan, ia pun meniru konsep rahmatan lil alamin itu selama memerintah DKI Jakarta. "Kalau kita mengusahakan orang lain dan kota, akan menjadi kesejahteraan kita juga," ucapnya.

Menurut dia, konsep rahmatan lil alamin juga ditiru oleh Indonesia. Gotong-royong secara implementasi sama dengan konsep rahmatan lil alamin yang dibawa Muhammad. Namun konsep tersebut kini terkikis. (Baca: Ahok Tiru Sistem Transportasi di Chicago)

Walhasil, Ahok menambahkan, banyak orang yang melanggar aturan karena tidak melaksanakan konsep rahmatan lil alamin. "Karena kita tidak melaksanakan konsep rahmatan lil alamin,sekarang itu nipu rakyat," ujarnya.

Ia juga menilai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tak merepresentasikan Islam. Sebab, ajaran Islam bukan menimbulkan kekerasan, tapi kesejahteraan bagi umatnya. "Islam itu rahmatan lil alamin," katanya.

ERWAN HERMAWAN

sumbernya : http://www.tempo.co/read/news/2015/01/18/231635696/Ahok-Bicara-Muhammad--Konsep-Rahmatan-Lil-Alamin

Ahok akan Jadi Pembicara dalam Seminar Maulid Nabi Muhammad

Minggu, 18 Januari 2015, 09:40 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dijadwalkan hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar oleh rumah kajian Al Quran Al Barru di gedung SMESCO, Ahad (18/1).

Ahok akan menjadi salah satu pembicara dalam seminar dengan tema "Rasulullah Sebagai Pemimpin Teladan". Acara ini rencana dibuka oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa yang sekaligus akan menandatangi Deklarasi GENCAR (Gerakan Cinta Rasullah SAW).

"Penandatanganan ini diharapkan menjadi pengikat antar pencita Rasullah SAW yang akan senatiasa mengikuti teladan beliau dan mewujudkannya pada kehidupan sehari-hari-hari‎," kata moderator acara tersebut, Arifin Zainal Mochtar.

Disampaikan Zainal, ‎selain Gubernur DKI Jakarta yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut, hadir juga mantan Wakil Menteri RI Nazaruddin Umar, Abdul Hadi, Haidar Baqir‎, Muhammad Rusli Mali.

Ia mengatakan acara ini digelar untuk mengembalikan semangat umat Islam dalam peringatan Maulid dan menjadikan acara-acara seperti ini menjadi sebuah wadah untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah.

"Karena mengenal Rasulullah saw adalah mengenal Islam dan mencintai Rasulullah saw adalah mencintai Islam yang sebenar-benarnya." katanya.

Dokumentasi Maulid Di Smesco 18 Januari 2015